You...., Lost and lonely
You...., Strangest angel
Dancing in the deepest ocean
Twisting in the water
You're just like a dream
Hanya wajahmu juga yang tergambar  dalam pikiran ini. Mana bisa saya merasakan begitu banyak kebahagiaan  itu sementara dirimu masih gundah gulana di tepian sana?
Sudah  begitu banyak jalan yang harus saya hindari, bukan karena jalan itu  pahit malahan jalan kebahagiaan yang telah banyak diimpikan oleh banyak  orang. Mudah saja bagiku tuk menapak di sana andaikan hati ini egois.  Tapi tidak bagiku. separuh jiwaku sedang meringis, merintih, nun di  tepian sana yang dapat kulihat namun sulit ku rengkuh. Mana bisa aku  melangkahkan diri ini ke jalan cahaya itu sementara dirimu kulihat terus  tersiksa dan tersakiti kerana yang olehmu  namakan sebagai cinta?
Maka biarlah ku pilih jalan ini,  berhenti sejenak atau berputar ke arah yang terjal. Yang sayap-sayapnya  menyembunyikan pedang yang siap menyayatku. Aku siap, sudah kumantapkan  hati ini. Tuk menjadi majnun, merana demi kebahagiaan Laila. Untuk  menjadi Gibran yang dirundung sepi hingga akhir usia dan berteman dengan  jutaan rangkaian kata mesra yang menjadi pujian jutaan orang, tumbuh  dari kesedihannya. Untuk menjadi Pranacitra yang meregang nyawa untuk  memperjuangkan Roro mendut. Untuk menjadi Romeo yang harus mati  berkali-kali dengan racun yang sama. 
Pada  akhirnya ku berharap kau bahagia, yang sebenarnya bahagia. Kan ku  dengar suaramu yang imut mendengung dalam gendang telingaku dengan  riangnya sebagaimana jika dirimu bahagia.Senyummu yang kupastikan kan  mengalahkan senyum monalisa sekalipun. Aku ingin pastikan itu semua ada  padamu, dengan...atau mungkin tanpaku.





 
0 komentar:
Posting Komentar