Semakin banyak pria yang tidak setia dengan pasangannya, membuat wanita khawatir. Ketakutan wanita kepada pasangannya akan berselingkuh terkadang menjadi berlebihan.
Mencurigai pasangan boleh saja, tapi jangan sampai si dia menjadi risih dengan interogasi-interogasi Anda setiap hari. Apalagi banyak artikel yang membahas tentang perselingkuhan pria, terkadang membuat Anda berasumsi dan mengaitkannya dengan pasangan Anda.
Siapa tahu si dia merupakan pria yang benar-benar setia. Lalu bagaimana tahu jika si pria tersebut setia? Dikutip dari All Womens Talk, berikut tanda-tanda pria yang setia.
Menceritakan teman-temannya dan hobi barunya
Terkadang Anda merasa resah ketika kekasih masuk ke dalam lingkungan baru, seperti di tempat kerja barunya. Mungkin sedikit terlintas 'apakah si dia akan menggoda rekan kerja wanitanya?'. Daripada mencurigainya, lebih baik lihat sikapnya. Jika si dia merasa nyaman menceritakan rekan-rekan kerjanya (termasuk wanita) atau kegiatan barunya, rasanya tidak ada yang perlu dicurigai. Begitu pun ketika si dia menjalani hobi baru, dia pasti akan terbuka menceritakan kegiatannya.
Anda kenal baik dengan teman-temannya
Selain nyaman menceritakan kehidupannya, si dia juga mau memperkenalkan Anda dengan teman-temannya. Semakin banyak temannya yang Anda kenal semakin bagus untuk Anda. Kemungkinan si dia untuk berbohong juga semakin kecil, karena Anda dapat menanyakannya kepada teman-temannya.
Anda masih menarik perhatiannya
Jika kekasih selingkuh maka ia akan banyak membuat alasan agar tidak bertemu Anda. Kenyataannya, saat ini kekasih Anda masih rajin menjemput Anda atau menyambangi rumah Anda di akhir pekan. Kalau sikapnya tidak ada yang berubah, apa masih perlu Anda mencurigainya secara berlebihan?
Bertanggung jawab dengan kegiatannya
Meskipun kekasih Anda terkesan sibuk, tapi bukan berarti dia sedang menjalankan aksi perselingkuhan. Selalu lembur di kantor, olahraga dan bermusik mungkin itu benar dilakukannya, bukan hanya alasanya belaka. Sebenarnya mudah melihat apakah dia benar-benar menjalankan aktivitasnya, lihat saja apakah si dia bisa membeli mobil atau gadget baru dari hasil kerjanya. Cara lain untuk mengetahui kegiatannya adalah si dia memperbolehkan Anda menemanainya saat main futsal atau bermusik. Hal ini membuktikkan bahwa semua kegiatannya adalah nyata bukan rekayasa.
Kamis, 26 Mei 2011
Mau tau rasanya wafat ?
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka’at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail.
Maka bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
“Assalamu’alaikum, yaa Nabi Allah”. Salam Malaikat Izrail,
“Wa’alaikum salam wa rahmatulloh”. Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail.
Seperti tamu yang lain, Nab i Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail.
Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya “menghadap”. Allah sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan “tamunya” itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan. “Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita”. pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
“Subhanallah, (Maha Suci Allah)” kata Nabi Idris a.s.
“Kenapa?” Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
“Buah-buahan ini bukan milik kita” . Ungkap Nabi Idris a.s.
Kemudian Beliau berkata: ” Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram”.
Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan pikir Nabi Idris a.s.
” Siapakah engkau sebenarnya?” tanya Nabi Idris a.s.
“Aku Malaikat Izrail”. Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.
“Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku?” selidik Nabi Idris a.s serius.
“Tidak” Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
“Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu”. Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
“Aku punya keinginan kepadamu”. Tutur Nabi Idris a.s
“Apa itu? Katakanlah!”. Jawab Malaikat Izrail.
“Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku” . Pinta Nabi Idris a.s.
“Tanpa seizin Allah, aku tak dapat melakukannya” , tolak Malaikat Izrail. Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s.
Dengan izin Allah Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat.
Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Allah mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
“Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku? ” Tanya Malaikat Izrail.
“Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti”. Jawab Nabi Idris a.s.
“Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu”. Kata Malaikat Izrail.
Maka bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
“Assalamu’alaikum, yaa Nabi Allah”. Salam Malaikat Izrail,
“Wa’alaikum salam wa rahmatulloh”. Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail.
Seperti tamu yang lain, Nab i Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail.
Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya “menghadap”. Allah sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan “tamunya” itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan. “Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita”. pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
“Subhanallah, (Maha Suci Allah)” kata Nabi Idris a.s.
“Kenapa?” Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
“Buah-buahan ini bukan milik kita” . Ungkap Nabi Idris a.s.
Kemudian Beliau berkata: ” Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram”.
Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan pikir Nabi Idris a.s.
” Siapakah engkau sebenarnya?” tanya Nabi Idris a.s.
“Aku Malaikat Izrail”. Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.
“Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku?” selidik Nabi Idris a.s serius.
“Tidak” Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
“Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu”. Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
“Aku punya keinginan kepadamu”. Tutur Nabi Idris a.s
“Apa itu? Katakanlah!”. Jawab Malaikat Izrail.
“Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku” . Pinta Nabi Idris a.s.
“Tanpa seizin Allah, aku tak dapat melakukannya” , tolak Malaikat Izrail. Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s.
Dengan izin Allah Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat.
Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Allah mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
“Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku? ” Tanya Malaikat Izrail.
“Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti”. Jawab Nabi Idris a.s.
“Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu”. Kata Malaikat Izrail.
Jumat, 20 Mei 2011
Tantangan menyelam di perairan eksotik tentu mengasyikkan, namun bagaimana jika berenang di antara dua lempengan tektonik? Mari kita lihat keindahannya
Menyelam diantara ngarai Silfra, lembah dalam yang terisi air tawar segar di celah antara pelat Tektonik Eurasia dan Amerika, di Thingvellir National Park, Islandia
Seorang penyelam mengeksplorasi katedral di ngarai Silfra, dalamnya berisi air tawar di lembah celah antara pelat tektonik Eurasia dan Amerika di Thingvellir National Park, Islandia. Dalam foto ini plat Amerika di sebelah kiri dan lempeng Eurasia di sebelah kanan.
Seorang penyelam mengeksplorasi Nes Canyon, sebuah lembah diisi dengan air tawar di celah antara pelat tektonik Eurasia dan Amerika di Islandia bagian utara.
Seorang penyelam mengeksplorasi ngarai Nikulasargja, lembah dalam diisi dengan air tawar di celah antara pelat tektonik Eurasia dan Amerika di Thingvellir National Park, Islandia
Air panas keluar dari lubang geotermal
Lantai danau retak oleh intrusi lava di Blue Lagoon, Silfra, Thingvellir National Park, Islandia.
Menyelam diantara ngarai Silfra, lembah dalam yang terisi air tawar segar di celah antara pelat Tektonik Eurasia dan Amerika, di Thingvellir National Park, Islandia
Spoiler for buka:
Seorang penyelam mengeksplorasi katedral di ngarai Silfra, dalamnya berisi air tawar di lembah celah antara pelat tektonik Eurasia dan Amerika di Thingvellir National Park, Islandia. Dalam foto ini plat Amerika di sebelah kiri dan lempeng Eurasia di sebelah kanan.
Seorang penyelam mengeksplorasi Nes Canyon, sebuah lembah diisi dengan air tawar di celah antara pelat tektonik Eurasia dan Amerika di Islandia bagian utara.
Seorang penyelam mengeksplorasi ngarai Nikulasargja, lembah dalam diisi dengan air tawar di celah antara pelat tektonik Eurasia dan Amerika di Thingvellir National Park, Islandia
Air panas keluar dari lubang geotermal
Lantai danau retak oleh intrusi lava di Blue Lagoon, Silfra, Thingvellir National Park, Islandia.
Langganan:
Postingan (Atom)